Laman

Selasa, 31 Agustus 2010

BAB III
PEMBAHASAN

A. Permasalahan
Sesuai pengamatan yang penulis lakukan, dengan tema Keselamatan Kerja, penulis menemukan masalah sebagai berikut :
- Yang terjadi jika para pekerja tidak menggunakan alat keselamatan kerja.
- Alat pelindung diri yang rusak tetapi tetap saja dipakai.
- Bagaimana cara untuk mencegah para pekerja tidak terpeleset atau terjatuh di lantai di Unit kamar cuci.
- Kurangnya pemahaman tentang bahaya jika tidak memakai alat pelindung kerja.


B. Penyelesaian

Dari permasalahan yang muncul, penulis berusaha mengambil langkah-langkah sebagai berikut :

- Jika para pekerja tidak memakai alat pelindung diri, maka akan mengakibatkan tertular berbagai macam penyakit. Sehingga akan menghambat proses dari Unit Kamar Cuci.
- Sedangkan alat pelindung diri yang rusak tapi tetap saja dipakai. Penulis mengambil contoh :
Sarung tangan, sarung tangan yang rusak tapi tetap saja dipakai pada waktu mengangkat atau memegang benda tajam, maka tangannya bisa terluka.
Jadi dengan memakai sarung tangan maka akan terhindar dari penyakit dalam maupun penyakit luar.

Cara untuk mencegah agar para pekerja tidak terjatuh atau terpeleset dalam bekerja ialah para pekerja jangan memakai sepatu hak tinggi, sol yang rusak, konstruksi lantai harus rata dan sedapat mungkin dibuat dari bahan yang tidak lcin, serta lantai harus dibersihkan dari kotoran, misalnya debu, minyak, dan hal-hal yang memudahkan pekerja terpeleset.













BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Telah dibahas tentang keselamatan kerja di Instalasi Unit Kamar Cuci, diharapkan ini dapat membantu petugas untuk memahami masalah Keselamatan kerja dan melakukan upaya antisipasi terhadap akibat yang ditimbulkan, sehingga tercapai keselamatan dalam bekerja.

B. Saran

1. Perlu adanya koordinasi dengan Unit terkait sehubungan dengan Keselamatan Kerja (K3).
2. Perlu adanya Chek Up terhadap pekerja kamar cuci.
3. Membersihkan serta merapikan jika pekerjaan sudah selesai.

DAFTAR PUSTAKA

Pedoman Menejemen Linen di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan RI
Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik
UU Kesehatan No. 23 Th. 1992
Alat Pelindung Diri Dasar Hukum UU No. 1 Th. 1970
KESIMPULAN

Dari pokok bahasan mengenai teknik keselamatan kerja yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik beberapa kesimpulan seperti :
1. Keselamatan kerja pada suatu perusahaan adalah sangat penting demi kemajuan perusahaan dan kesejahteraan karyawan.
2. Keselamatan kerja pada suatu perusahaan harus didukung oleh berbagai faktor seperti tempat kerja yang baik, tingkat kebisingan yang rendah, suasana kerja yang nyaman dan lain-lain.
3. Perlengkapan keselamatan kerja pada sebuah perusahaan hendaknya dipergunakan secara optimal untuk menghindari resiko kecelakaan.
4. Tingkat keselamatan kerja pada pabrik kecil lebih rendah dibandingkan dengan tingkat keselamatan pada pabrik besar karena tingkat spesialisasi

pendahuluan

Keselamatan Kerja diterapkan di lingkungan kerja yang mana didalamnya terdapat aspek
manusia, alat, mesin, lingkungan dan bahaya kerja.
Upaya Keselamatan Kerja merupakan upaya meminimalkan pencegahan terjadinya Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) melalui upaya promotif, prefentif, penyerasian antara beban kerja, kapasitas kerja dan lingkungan sehingga setiap pekerja dapat bekerja selamat dan sehat, tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat atau orang lain disekelilingnya dan tercapai produktivitas kerja yang optimal. Upaya tersebut dilaksanakan secara menyeluruh untuk meningkatkan derajat kesehatan dan produktifitas pekerja rumah sakit.
tujuan
. Tujuan
Agar dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan upaya kesehatan dan
keselamatan kerja secara baik dan benar sehingga tercapai :
a.
Kesehatan dan Keselamatan pekerja selama bertugas
b.
Kegiatan rumah sakit berjalan lancar tanpa adanya hambatan
c.
Tingkat produktifitas yang optimal
Masalah
Tingkat bahaya (Danger) ialah merupakan ungkapan dengan potensi
bahaya secara relatif, kondisi yang berbahaya mungkin saja ada, akan
tetapi dapat menjadi tidak begitu berbahaya, karena telah dilakukan
beberapa tindakan pencegahan.
a) Sebab masalah tentang masker Masalah kesihatan badan yang kronik contohnya radang paru-paru, asma, atau mungkin kanser paru-paru di samping impak yang “acute” seperti irritasi pada salur pernafasan adalah merupakan antara kesan-kesan akibat dari terdedah kepada keadaaan kerja sekitar yang bahaya dan kotor secara “inhalation”. Contohnya:

Latar belakang
Rumah sakit merupakan suatu bentuk badan usaha di bidang jasa yang meliputi komponen manusia, mesin, peralatan dan energy yang merupakan asset untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja yang lebih baik.
Dengan demikian diperlukan upaya-upaya agar setiap pegawai dapat bekerja secara sehat tanpa
membahayakan dirinya sendiri maupun pegawai lainnya dan lingkungan rumah sakit.
Upaya tersebut diatas meliputi peningkatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan, oleh karenanya harus dilakukan identifikasi permasalahan, evaluasi dan tindak lanjut yang harus segera dilakukan.
Unit laundry rumah sakit merupakan tempat kerja yang memiliki jenis pekerjaan cukup komplek
dengan bermacam faktor bahaya yang mempengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja para
karyawan,
pen dahuluan

Unit laundry rumah sakit merupakan tempat kerja yang memiliki jenis pekerjaan cukup komplek
dengan bermacam faktor bahaya yang mempengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja para
karyawan,